Lima puluh ribu tahun sebelum langit dan bumi di ciptakan, garis kehidupan manusia telah di catat di lauhil mahfud, dimana kita di lahirkan, dimana kita hidup dan segala hal kejadian yang akan menimpa kita, bahkan juga kematian, meskipun ada sedikit mungkin yang dapat kita rubah dg do'a,Tapi selama kita terlahir di dunia kadang kita lupa akan kejadian yang pastinya nanti akan kita jumpai, di saat kita sehat, di saat kita longgar, karna dua nikmat tersebutlah yang sering menjadikan kita lupa.
    Di saat kita mendapat rizki yang melimpah karna habis gajihan mungkin, kadang kita lupa akan haknya harta kita, yakni untuk di shodaqohkan, kita lupa dengan anak yatim yang di jalan2, lupa akan ibadah kepadaNYA . Dan terkadang malah ber foya2 sampai lupa batasan agama. Padahal ada satu hal yang tak bisa kita pungkiri kita pasti menjumpainya, yaitu KEMATIAN . Bukan matinya yang harus kita pikir, tapi bekal buat mati dan kehidupan setelah mati, karna kita tahu bahwa mati bukanlah akhir dari segalanya, tapi mati adalah proses pemindahan kehidupan yang abadi.
     Manusia di dunia di ibaratkan sebagaimana 2 orang di dalam gedung penuh dengan emas dan nantinya akan keluar dari gedung tampa membawa apa2. Demikian manusia hidup di dunia jika dia pandai pastinya orang tersebut menyisihkan emasnya dalam gedung dan di keluarkan dari gedung lewat lubang2 kecil yang ada di dindingnya, tapi bagi org yang bodoh dia mengumpulkan emasnya sampai banyak dan di bawa waktu saat maut menjemput ke liang lahat, apakah emas itu berguna? Tidak pastinya karna "ketika mati seorang manusia, maka putuslah semua amalannya, kecuali 3 perkara, yaitu: shodaqoh jariah, ilmu yang di ambil manfaat, dan anak yang sholih yang mendoakan orang tuanya."
     Jadi yuk kita ingat selalu akan kematian yang akan menimpa kita, karna "cukuplah kematian sebagai nasehat" semoga kita selalu siap saat maut akan menjemput kita dengan keadaan husnul khotimah, amiin...